Senin, 05 Juni 2017

surat ke 3



Dear gadis 10

L
alu apa ? apa sebab aku bertanya seperti ini, aku pun tidak mengerti logika hati. Dia selalu menderu-deru tanpa henti, mengobrak abrik segala apa yang ada didalam kepala hancur tanpa bentuk. Aku tidak mau sebenarnya ini terjadi tetapi hati memang benar harus dilogikan. Minimal memliki landasan pemikiran yang revolusioner progressip. Organ hati sesungguhnya hanya memiliki fungsi untuk menyaring darah dari berbagai racun yang masuk kedalam tubuh. Tapi yang aku bicarakan berbeda dari organ hati. Ini menyangkut soal rasa dan perasaan. Yang mungkin sebagian orang sukses mengolah hati dan otak menjadi satu jalan. Aku tidak, dia melesat bagaikan anak panah arjuna melesat ketika perang bharatayudha. Dia masuk menembus segala sesuatu yang ada didalam kepala memuncratkan darah, cairan putih susu kental dari cocokan mata panah.
Aku sejujur. Tidak mau membuat kisah  seromantis juragan musa dan nyonya juragan musa (sekali peristiwa di banten selatan : P. A. T). tapi niat mencurah dalam hati keluar melalui gerakan jari di atas papan keyboar kecil. Aku bingung memang harus berbuat apa. Tapi pada dasarnya ini adalah landasan perjuangan yang harus dan benar-benar di perjuangkan. Hati ini memang tidak memilki bentuk tapi terasa hingga kedalam tulang yang memproduksi sumsum.
Semoga kamu membacanya, ini kutujukan untuk salah seorang gadis yang membuat aku kepalang tanggung untuk melangkah. Dia membuat langkah kaki seperti di skak mat dalam permainan catur yang harus menahan malu menderita, mati segan hidup dalam tawanan hati. Semoga sedikit curahan hati ini menjadi pengobat untuk sang perindu yang akan melangkah maju. Semoga tuhan menyertai. Aamiin…




Jakarta, dalam keadan genting 2017